Jumat, 19 Desember 2008

Bekerjalah apapun!!

Dalam Al Qur’an Surat At-Taubah ayat:105 Allah berfirman:

“Dan katakanlah (wahai Muhammad), Bekerjalah kamu, maka Allah dan rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada Allah yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.”

Betapa agungnya pekerjaan kita ini apabila kita membaca ayat di atas, pekerjaan kita yang menguras tenaga, pikiran, dan keringat ternyata tidak berakhir sampai kita menuai hasilnya saja. Pekerjaan kita yang ikhlash itu akan berlanjut sampai nanti di akhirat dihari pembalasan.

Dalam ayat lain Allah berfirman: “Dan bahwasannya seorang manusia tiada memperoleh selain yang diusahakannya. Dan bahwasannya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna.” [an Najm:39-41]

Saat membaca tulisan ini detik perdetik ini ada yang menuai hasil pekerjaannya bernilai ratusan ribu, jutaan, ratusan juta, bahkan milyar. Tapi ada juga yang sudah bersimbah keringat dari pagi tapi belum mendapat apa yang diinginkan. Seandainya Allah menghitung dari hasil pekerjaan kita tentunya orang-orang yang berpenghasilan tinggi itu akan juga tinggi disisi-Nya.

Benar, bantahan Anda benar, Allah tidak menilainya disana. Allah menilainya dari usaha kita, seberapa besar usaha kita.

Karena usaha kita ini akan dibacakan di akhirat kelak oleh Allah, apa yang kita harapkan? Bagus/biasa saja/atau malah jelek juga gak apa-apa? Semua tergantung kita, kita yang menentukan. Kalau mau bagus ya.. tentunya harus kerja keras, ikhlas, jujur, bekerja yang halal, jangan sampai melalaikan perintahnya, dan jangan lupa berdoa.

Akhirul kalam, semoga ditulisnya tulisan ini juga akan dibacakan di akhirat merupakan satu usaha yang bagus. Amin.

SYIAR JUM’AT

SYIAR JUM’AT: Nabi saw bersabda, “ Barangsiapa yang shalat shubuh berjamah di masjid, lalu menetap di masjid hingga waktu duha, lalu shalat dhuha dua rakaat, maka ia mendapatkan pahala Haji dan Umroh.” [hadits shahih] pesan via sms ini saya dapatkan hari jumat 19 desember 2008 jam 8 pagi dari guru dan sahabat saya ust. Muhil Dlofir.

Pertama kali yang ada dalam pikiran saya setelah membaca sms ini adalah alangkah bodohnya saya yang sanggup meninggalkan dua pahala besar itu. Terus terang [bener terang ngga’ nih..he..he..] saya belum pernah melakukan hal itu, ada juga setelah shalat langsung balik pulang soalnya harus mandiin anak-anak untuk siap-siap sarapan lalu berangkat sekolah bareng sekalian berangkat ke toko. Makanya kemudian sms itu saya balas; Alhamdulillah, ayo naik haji tiap hari. Tapi kalau shalat dhuhanya di toko boleh pak? Sesaat saya menunggu jawaban sambil saya tulis tulisan ini, dan masih sampai di alenia ini beliau balas; STNGH JAM STLH MATAHR TRBIT SDH BOLEH SLT DHUHA LHO.

Setelah menerima balasan itu dan sampai saat saya tulis alenia ini masih mikir, saya gak balas sms itu , takut menambah banyak alasan, saya hanya tanamkan bahwa satu hari saya harus naik haji dan umroh setelah shalat shubuh, meski masih ada rasa berat tapi akan dicoba.

Teman pembaca, tujuan dari tulisan ini adalah menyampaikan hadits diatas, selain itu mudah-mudahan tulisan ini bisa menyemangati penulis untuk melaksanakannya.

Buku-buku tentang tafsir hadits dan lain-lain bisa Anda dapatkan di www.salsabilabooks.com